Sabtu, 18 Februari 2012

5 deretan gitaris dunia


1) Jimi Hendrix, The Jimi Hendrix Experience
Bisa dibilang nih orang Dewa Gitar terhebat yang pernah ada lah….
2) Slash
Mantan lead gitaris Gun n roses, ane rasa emang pantas menjadi no: 2 di dunia. Dan saat artikel ini ditulis sedang konser di negara tercinta kita ini….. Selain permainan gitarnya ane suka banget sama penampilan nyentriknya…
3) Jimmy Page, Led Zeppelin
Gitaris kesukaan ane gan, keren abiz mainnya
4) Synyster Gates, Avenged Sevenfold
Udah ganteng hebat juga main gitarnya, no:4 saya rasa cukup pantas….
5) Kirk Hammett, Metallica

ini cerita nyata


Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko
Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset
Management yg sangat terkenal di kalangan
Pasar Modal dan Investment, beliau juga
sangat sukses dlm memajukan industri
Reksadana di Indonesia.
Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat
Benar sekali.Silahkan baca dan dihayati.
Sebuah perenungan, Buat para suami baca
ya…….. istri & calon istri juga boleh…
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak
muda lagi, usia yg sudah senja bahkan
sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58
tahun kesehariannya diisi dengan merawat
istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.
Mereka menikah sudah lebih 32 tahun.
Mereka dikarunia 4 orang anak.
Disinilah awal cobaan menerpa, setelah
istrinya melahirkan anak keempat tiba2
kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan.
Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun
ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah
bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun
sudah tidak bisa digerakkan lagi. Setiap hari
pak suyatno memandikan, membersihkan
kotoran, menyuapi, dan mengangkat
istrinya keatas tempat tidur. Sebelum
berangkat kerja, dia letakkan istrinya
didepan TV supaya istrinya tidak merasa
kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara
tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.
Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak
begitu jauh dari rumahnya sehingga siang
hari dia pulang untuk menyuapi istrinya
makan siang. Sorenya dia pulang
memandikan istrinya, mengganti pakaian
dan selepas waktu maghrib dia temani
istrinya nonton televisi sambil menceritakan
apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun
istrinya hanya bisa memandang tapi tidak
bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup
senang, bahkan dia selalu menggoda
istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih
kurang 25 tahun, dengan sabar dia
merawat istrinya bahkan sambil
membesarkan ke 4 buah hati mereka,
sekarang anak2 mereka sudah
dewasa,tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari…ke empat anak suyatno
berkumpul dirumah orang tua mereka
sambil menjenguk ibunya. Karena setelah
anak mereka menikah, sudah tinggal
dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno
memutuskan ibu mereka dia yg merawat,
yang dia inginkan hanya satu semua
anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati-hati anak yg
sulung berkata,”Pak kami ingin sekali
merawat ibu, semenjak kami kecil melihat
bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun
keluhan keluar dari bibir bapak……. .
bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga
ibu”. Dengan air mata berlinang anak itu
melanjutkan kata2, “sudah yg keempat
kalinya kami mengijinkan bapak menikah
lagi, kami rasa ibupun akan
mengijinkannya, kapan bapak menikmati
masa tua bapak, dengan berkorban seperti
ini kami suda tidak tega melihat bapak.
Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-
baik secara bergantian”.
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali
tidak diduga anak2nya.”Anak2ku …………
Jikalau pernikahan & hidup didunia ini
hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan
menikah…… tapi ketahuilah dengan adanya
ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari
cukup,dia telah melahirkan kalian.. Sejenak
kerongkongannya tersekat,… kalian yg
selalu kurindukan hadir didunia ini dengan
penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai
dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu
apakah dia menginginkan keadaannya
seperti ini?? Kalian menginginkan bapak
bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia
meninggalkan ibumu dengan keadaanya
sekarang, kalian menginginkan bapak yg
masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh
orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg
masih sakit..”
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak
suyatno. Merekapun melihat butiran2 kecil
jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno….dengan
pilu ditatapnya mata suami yg sangat
dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak
Suyatno diundang oleh salah satu stasiun
TV swasta untuk menjadi nara sumber dan
merekapun mengajukan pertanyaan kepada
Suyatno, kenapa mampu bertahan selama
25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak
bisa apa2.. Disaat itulah meledak tangis
beliau dengan tamu yg hadir di studio,
kebanyakan kaum perempuanpun tidak
sanggup menahan haru.
Disitulah Pak Suyatno bercerita..”Jika
manusia didunia ini mengagungkan sebuah
cinta dalam pernikahannya, tetapi tidak
mau memberi (memberi waktu, tenaga,
pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan.
Saya memilih istri saya menjadi
pendamping hidup saya, dan sewaktu dia
sehat diapun dengan sabar merawat saya,
mencintai saya dengan hati dan bathinnya
bukan dengan mata,dan dia memberi saya
4 orang anak yg lucu2..Sekarang dia sakit
karena berkorban untuk cinta kita
bersama… dan itu merupakan ujian bagi
saya, apakah saya dapat memegang
komitmen untuk mencintainya apa adanya.
Sehatpun belum tentu saya mencari